http://www.facebook.com/profile.php?id=100000054044609
PADA SUATU MALAM MENJELANG PAGI
: Ketika kita menampik sekilas rindu
Aku selalu menampung hujan air matamu dikala malam
Ketika kesedihan yang kau larakan itu jatuh di pucuk daun
Dan Rindupun basah, merinai menggenangi rongga dada
Menampik segenap rindu yang kian membeku
Menusuk nusuk jantungku serupa hujan jarum
Dilembah sepi , kabut dan embun membekukan mataku
Hingga bulan pucat pasi merintih rintih sendiri
Ditelan awan hitam pekat lalu menghilang
Di kegelapan malam
Dan Lolongan anjing malam menyobek nyobek senyap
Hingga mataku tak jua mau terpejam
Bagaikan pengungsi bencana
yang kehilangan harapan dan impian
Serupa itulah angan kita yang hanyut ditelan waktu
Serupa temaram lampu jalanan yang kian redup
Menukik menikam sepi jalanan aspal
Yang semakin mengelupas
Dan bayangmu pun melintas serupa angin sepoi sepoi
Mengusap ngusap urat nadiku yang selalu menggigil
Namun rinduku tak jua luruh
Terpaku dan jatuh di rembesan genangan air
Lalu bayangmu pun lenyap seketika
Diseret hembusan angin malam
BK, PELALAWAN NOV 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar