Sajak-sajak Husnu Abadi
30 Mai 2010
AINUN
Akhirnya kau lalui jalan pulang ini
Walau masih jauh
Rumahmu rumah kalibata
Tak berkaca
Tak berkali
Tak juga ada batubata
Banyak teman-teman yang hendak menyapa
Atau ikut berduka
Mereka tak terdaftar
Dalam buku tamu yang panjang
Pengawalmu terlalu banyak
Mata air Kepedulian dan keihlasan
Mata air Keramahan dan kasih sayang
Dan
Kini air mata Ainun
Tetap melahirkan sungai kelembutan
Akhirnya kau lalui juga jalan pulang ini
Walau masih jauh
Walau masih jauh
Negeri Riau, Mei 10
Walaupun engkau sangat mencintai
Masih ada lagi yang maha mencintai
Dia telah menerimanya
Duduk di istana sebelah dalam
Di bawahnya ada sungai yang mengalir
Sampai jauh
Dengan seribu muara
Ada muara penuh kepedulian
Ada muara kelembutan
Bagi orang kebanyakan
Engkau boleh tetap mencintai
Setiap pagi
Ya setiap pagi
Tapi Dia tetap akan tersenyum
Dari rumahnya yang lain
Negeri Riau, Mei 10
Ada karangan bunga yang tak sampai
Pada prosesi pemakaman seorang ibu
Hari ini
Seorang gadis
Datang dari jauh
Ia melambai-lambaikan bunga melati
Yang telah lima tahun ia simpan
Ketika tiba di Kalibata
Hari pun telah senja
Dari pagar sebelah utara
Sang gadis bersimpuh
Dan hatinya berkaca-kaca
Oh ibu
Aku telah menetapi janjiku
Membawakan bunga melati
Di senja ini
Sang gadispun berlalu
Selepas berdoa
Sembari menyeka air mata
Pemberian sang ibu
Negeri Riau, Mei 10
Husnu Abadi adalah sastrawan Riau. Menulis cerpen, esai dan genre lainnya yang dimuat di berbagai media. Selain berkitmad di Universitas Islam Riau (UIR), juga menjadi Ketua Badan Kerjasama Kesenian Indonesia (BKKI) Riau. Tinggal di Pekanbaru.
Mata air Kepedulian dan keihlasan
Mata air Keramahan dan kasih sayang
Dan
Kini air mata Ainun
Tetap melahirkan sungai kelembutan
Akhirnya kau lalui juga jalan pulang ini
Walau masih jauh
Walau masih jauh
Negeri Riau, Mei 10
SAJAK BUAT BJH
Walaupun engkau sangat mencintai
Masih ada lagi yang maha mencintai
Dia telah menerimanya
Duduk di istana sebelah dalam
Di bawahnya ada sungai yang mengalir
Sampai jauh
Dengan seribu muara
Ada muara penuh kepedulian
Ada muara kelembutan
Bagi orang kebanyakan
Engkau boleh tetap mencintai
Setiap pagi
Ya setiap pagi
Tapi Dia tetap akan tersenyum
Dari rumahnya yang lain
Negeri Riau, Mei 10
ADA KARANGAN BUNGA YANG TAK SAMPAI
Ada karangan bunga yang tak sampai
Pada prosesi pemakaman seorang ibu
Hari ini
Seorang gadis
Datang dari jauh
Ia melambai-lambaikan bunga melati
Yang telah lima tahun ia simpan
Ketika tiba di Kalibata
Hari pun telah senja
Dari pagar sebelah utara
Sang gadis bersimpuh
Dan hatinya berkaca-kaca
Oh ibu
Aku telah menetapi janjiku
Membawakan bunga melati
Di senja ini
Sang gadispun berlalu
Selepas berdoa
Sembari menyeka air mata
Pemberian sang ibu
Negeri Riau, Mei 10
Husnu Abadi adalah sastrawan Riau. Menulis cerpen, esai dan genre lainnya yang dimuat di berbagai media. Selain berkitmad di Universitas Islam Riau (UIR), juga menjadi Ketua Badan Kerjasama Kesenian Indonesia (BKKI) Riau. Tinggal di Pekanbaru.
DIKUTIP DARI KORAN RIAU POS
www.riaupos.com