Sajak-sajak Taufik Hidayat
6 Juni 2010
pengakuan dosa
ingin ku memelihara hati
pada ijab yang telah diucap
namun jiwa merana
roh pun datang menyiksa
sudah kusambut luka dengan ketawa
kusimpan dalam syair dan nada
dikau adalah lagu pada rentak yang sumbang
tak seirama
memang
inilah waktu yang kunanti
maka aku serahkan dosa
dan ketika detik-detik merayap
dijadikan senjata pada massa yang ditadah
aku adalah nista yang ingin sujud
aku adalah jiwa yang ketakutan
aku ingin mengantar cahaya pada janji
manusia
sebelum angin menghembus debu
jiwa yang menghadap ke sebelah petang
sambutlah jasad sebelum lalat terbang
sebab
ada layar hidup dai lafas subuh
kepada jiwa
kusajikan diri
kepada jasad
kupersembahkan roh
ditelapak tangan yang nyilu
menari-narilah jiwa
berdendanglah diri
berdendanglah jasad
bernyanyilah roh
kepada jiwa yang tak ber-diri
kepada jasad yang tak ber-roh
hukumnya angin
pasti menghembus debu
jangan kau serahkan sayang
karena sayang aku berdusta
seandainya tak ada sayang
maka bertaburlah cinta
di perjalanan dusta kita dipertemukan
menyemai rasa menuai rindu
ingin bertanya pada waktu
tapi detik-detik yang dilalui
berbancuh indah untuk dinikmati
pada usia
kenapa kita ingkar janji
berlindung dalam kebenaran yang maha sayang
maka
kalau bisa hapuskan huruf janji
hingga aku tak lagi mentafsir dusta
pada tangis awal yang kupersembahkan
maka janji itu sudah terikat
di bawah cahaya aku merangkak
berhenti di persimpangan usia yang gelap
karena waktu sudah kukhianati
jibril kejemput dengan kompang
kematian pun tersenyum pada tengkah sungguh tak ada siksa
aku senyum menikmati hela yang ditangisi
seperti pada janji tangis tadi
bukan kematian yang kutakuti
maka
jangan ingkari janji dengan hidup yang tak mati-mati
Taufik Hidayat adalah Ketua Harian Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP). Di dunia seni, dia lebih banyak menggeluti dunia musik dan dikenal dengan nama Atan Lasak. Sedangkan di dunia sastra, puisi dan cerpennya sudah dimuat di sejumlah media lokal seperti Batam Pos dan Harian Lantang. Sehari-harinya dia bekerja sebagai wartawan di Riau Pos Grup. Bermastautin di Pekanbaru.
kusimpan dalam syair dan nada
dikau adalah lagu pada rentak yang sumbang
tak seirama
memang
inilah waktu yang kunanti
maka aku serahkan dosa
dan ketika detik-detik merayap
dijadikan senjata pada massa yang ditadah
aku adalah nista yang ingin sujud
aku adalah jiwa yang ketakutan
aku ingin mengantar cahaya pada janji
manusia
kepada jiwa
sebelum angin menghembus debu
jiwa yang menghadap ke sebelah petang
sambutlah jasad sebelum lalat terbang
sebab
ada layar hidup dai lafas subuh
kepada jiwa
kusajikan diri
kepada jasad
kupersembahkan roh
ditelapak tangan yang nyilu
menari-narilah jiwa
berdendanglah diri
berdendanglah jasad
bernyanyilah roh
kepada jiwa yang tak ber-diri
kepada jasad yang tak ber-roh
hukumnya angin
pasti menghembus debu
mentafsir dusta
jangan kau serahkan sayang
karena sayang aku berdusta
seandainya tak ada sayang
maka bertaburlah cinta
di perjalanan dusta kita dipertemukan
menyemai rasa menuai rindu
ingin bertanya pada waktu
tapi detik-detik yang dilalui
berbancuh indah untuk dinikmati
pada usia
kenapa kita ingkar janji
berlindung dalam kebenaran yang maha sayang
maka
kalau bisa hapuskan huruf janji
hingga aku tak lagi mentafsir dusta
menikmati mati
pada tangis awal yang kupersembahkan
maka janji itu sudah terikat
di bawah cahaya aku merangkak
berhenti di persimpangan usia yang gelap
karena waktu sudah kukhianati
jibril kejemput dengan kompang
kematian pun tersenyum pada tengkah sungguh tak ada siksa
aku senyum menikmati hela yang ditangisi
seperti pada janji tangis tadi
bukan kematian yang kutakuti
maka
jangan ingkari janji dengan hidup yang tak mati-mati
Taufik Hidayat adalah Ketua Harian Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP). Di dunia seni, dia lebih banyak menggeluti dunia musik dan dikenal dengan nama Atan Lasak. Sedangkan di dunia sastra, puisi dan cerpennya sudah dimuat di sejumlah media lokal seperti Batam Pos dan Harian Lantang. Sehari-harinya dia bekerja sebagai wartawan di Riau Pos Grup. Bermastautin di Pekanbaru.
dikutip dr koran riaupos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar