Minggu, 10 Januari 2010

SAJAK SUTARDJI.C.B

Agak sulit memang mencari buku karya puisi penyair gaek yang satu ini di internet atau blog siapapun, karena memang buku nya tidak dimuat secara full, kalau pun ada hanya beberapa puisi saja yang di publikasikan oleh penyair nya. saya mungkin juga kamu termasuk salah seorang yang suka dengan karya-karya nya pak gaek sutardji ini. karya nya yang lugas lepas, dan elegan, sangat eksentrik. beliau pandai memainkan kata2. walau seringkali melenceng dari tata bahasa indonesia. suatu waktu beliau juga pernah mengatakan bahwa puisi atau sajak harus lepas bebas. karena puisi itu adalah kata itu sendiri. bahkan di beberapa puisi nya terlihat membingungkan dan terkesan asal bunyi saja.hehehehe, ini ada beberapa karya nya yang sempat saya posting. 

WALAU



Walau penyair besar
takkan sampai sebatas allah
dulu pernah kuminta tuhan
dalam diri

sekarang tak
kalau mati
mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
tujuh puncak membilang-bilang
nyeri hari mengucap-ucap
di butir pasir kutulis rindu rindu
walau huruf habislah sudah
alif bataku belum sebatas allah

Memahami Puisi, 199

 



aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah !

Memahami Puisi, 1995

 



Tanah airmata tanah tumpah dukaku
mata air airmata kami
airmata tanah air kami

di sinilah kami berdiri
menyanyikan airmata kami

di balik gembur subur tanahmu
kami simpan perih kami
di balik etalase megah gedung-gedungmu
kami coba sembunyikan derita kami

kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan duka lara
tapi perih tak bisa sembunyi
ia merebak kemana-mana

bumi memang tak sebatas pandang
dan udara luas menunggu
namun kalian takkan bisa menyingkir
ke manapun melangkah
kalian pijak airmata kami
ke manapun terbang
kalian kan hinggap di air mata kami
ke manapun berlayar
kalian arungi airmata kami
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak
takkan bisa ke mana pergi
menyerahlah pada kedalaman air mata

(1991)
Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air

SEPISAUPI 

: Sutardji Calzoum Bachri

sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi

sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupoi
sepikul diri keranjang duri

sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi

1973
sajak-sajak: Sutardji Calzoum Bachri

PARA PEMINUM

di lereng lereng
para peminum
mendaki gunung mabuk
kadang mereka terpeleset
jatuh
dan mendaki lagi
memetik bulan
di puncak

mereka oleng
tapi mereka bilang
--kami takkan karam
dalam lautan bulan--
mereka nyanyi nyai
jatuh
dan mendaki lagi

di puncak gunung mabuk
mereke berhasil memetik bulan
mereka mneyimpan bulan
dan bulan menyimpan mereka

di puncak
semuanya diam dan tersimpan

Sajak-sajak: Sutardji Calzoum Bachri

O



dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau
resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian
raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian
mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai
siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia
waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas
duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...

sajak-sajak: Sutardji Calzoum Bachri





NGIAU

Suatu gang panjang menuju lumpur dan terang tubuhku mengapa
panjang. Seekor kucing menjinjit tikus yang menggelepar
tengkuknya. Seorang perempuan dan seorang lelaki bergigitan.
Yang mana kucing yang mana tikusnya? Ngiau! Ah gang
yang panjang. Cobalah tentukan! Aku kenal Afrika aku kenal
Eropa aku tahu Benua aku kenal jam aku tagu jentara
aku kenal terbang. Tapi bila dua manusia saling gigitan
menanamkan gigi-gigi sepi mereka akan ragu menetapkan yang
mana suka yang mana luka yang mana hampa yang mana
makna yang mana orang yang mana kera yang mana dosa yang
mana surga.

sajak-sajak: Sutardji Calzoum Bachr

 MANTERA ; Sutardji Calzoum Bachri

lima percik mawar
tujuh sayap merpati
sesayat langit perih
dicabik puncak gunung
sebelas duri sepi
dalam dupa rupa
tiga menyan luka
mengasapi duka

puah!
kau jadi Kau!
Kasihku
Memahami Puisi, 1995

 KUCING

ngiau! Kucing dalam darah dia menderas
lewat dia mengalir ngilu ngiau dia ber
gegas lewat dalam aortaku dalam rimba
darahku dia besar dia bukan harimau bu
kan singa bukan hiena bukan leopar dia
macam kucing bukan kucing tapi kucing
ngiau dia lapar dia merambah rimba af
rikaku dengan cakarnya dengan amuknya
dia meraung dia mengerang jangan beri
daging dia tak mau daging Jesus jangan
beri roti dia tak mau roti ngiau ku
cing meronta dalam darahku meraung
merambah barah darahku dia lapar 0 a
langkah lapar ngiau berapa juta hari
dia tak makan berapa ribu waktu dia
tak kenyang berapa juta lapar lapar ku
cingku berapa abad dia mencari menca
kar menunggu tuhan mencipta kucingku
tanpa mauku dan sekarang dia meraung
mencariMu dia lapar jangan beri da
ging jangan beri nasi tuhan mencipta
nya tanpa setahuku dan kini dia minta
tuhan sejemput saja untuk tenang seha
ri untuk kenyang sewaktu untuk tenang

Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten

 JEMBATAN

Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung airmata
bangsa. Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi
dalam teduh pekewuh dalam isyarat dan kisah tanpa makna.
Maka aku pun pergi menatap pada wajah berjuta. Wajah orang
jalanan yangberdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota.
Wajah orang tergusur. Wajah yang ditilang malang. Wajah legam
para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan.
Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase
indah di berbagai palaza. Wajah yang diam-diam menjerit
mengucap
tanah air kita satu
bangsa kita satu
bahasa kita satu
bendera kita satu !
Tapi wahai saudara satu bendera kenapa sementara jalan jalan
mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota, jembatan-jembatan
tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah
yang ada, tapi siapakah yang akan mampu menjembatani jurang
di antara kita ?
Di lembah-lembah kusam pada puncak tilang kersang dan otot
linu mengerang mereka pancangkan koyak-miyak bendera hati
dipijak ketidakpedulian pada saudara. Gerimis tak ammpu
mengucapkan kibarnnya.
Lalu tanpa tangis mereka menyanyi padamu negeri airmata kami.

Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air

GAJAH DAN SEMUT

tujuh gajah
cemas
meniti jembut
serambut

tujuh semut
turun gunung
terkekeh
kekeh

perjalanan
kalbu   

1976-1979 sajak-sajak: Sutardji Calzoum Bachri
BATU  (
batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu janun
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang
tak menepati janji ?

Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan
hati takjatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan
seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh?
Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampa mengapa gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk
diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai
sedang lambai tak sampai. Kau tahu

batu risau
batu pukau
batu Kau-ku
batu sepi
batu ngilu
batu bisu
kaukah itu
teka
teki
yang tak menepati janji ?


Memahami Puisi, 1995

AYO

Adakah yang lebih tobat
dibanding air mata
adakah yang lebih mengucap
dibanding airmata
adakah yang lebih nyata
adakah yang lebih hakekat
dibanding airmata
adakah yang lebih lembut
adakah yang lebih dahsyat
dibanding airmata

para pemuda yang
melimpah di jalan jalan
itulah airmata
samudera puluhan tahun derita
yang dierami ayahbunda mereka
dan diemban ratusan juta
mulut luka yang terpaksa
mengatup diam

kini airmata
lantang menderam

meski muka kalian
takkan dapat selamat
di hadapan arwah sejarah
ayo
masih ada sedikit saat
untuk membasuh
pada dalam dan luas
airmata ini

ayo
jangan bandel
jangan nekat pada hakekat
jangan kalian simbahkan
gas airmata pada lautan airmata
malah tambah merebak
jangan letupkan peluru
logam akan menangis
dan tenggelam
dikedalaman airmata
jangan gunakan pentungan
mana ada hikmah
mampat
karena pentungan

para muda yang raib nyawa
karena tembakan
yang pecah kepala
sebab pentungan
memang tak lagi mungkin
jadi sarjana atau apa saia

namun
mereka telah
nyempurnakan
bakat gemilang
sebagai airmata
yang kini dan kelak
selalu dibilang
bagi perjalanan bangsa

ANA BUNGA

Oh kau Sayangku duapuluh tujuh indera
Kucinta kau
Aku ke kau ke kau aku
Akulah kauku kaulah ku ke kau
Kita ?

Biarlah antara kita saja
Siapa kau, perempuan tak terbilang
Kau
Kau ? - orang bilang kau - biarkan orang bilang
Orang tak tahu menara gereja menjulang
Kaki, kau pakaikan topi, engkau jalan
dengan kedua
tanganmu
Amboi! Rok birumu putih gratis melipat-lipat
Ana merah bunga aku cinta kau, dalam merahmu aku
cinta kau
Merahcintaku Ana Bunga, merahcintaku pada kau
Kau yang pada kau yang milikkau aku yang padaku
kau yang padaku
Kita?
Dalam dingin api mari kita bicara
Ana Bunga, Ana Merah Bunga, mereka bilang apa?



Sayembara : Sutardji Calzoum Bachri

Ana Bunga buahku
Merah Ana Bunga
Warna apa aku?


Biru warna rambut kuningmu
Merah warna dalam buah hijaumu
Engkau gadis sederhana dalam pakaian sehari-hari
Kau hewan hijau manis, aku cinta kau
Kau padakau yang milikau yang kau aku
yang milikkau
kau yang ku
Kita ?
Biarkan antara kita saja
pada api perdiangan
Ana Bunga, Ana, A-n-a, akun teteskan namamu
Namamu menetes bagai lembut lilin
Apa kau tahu Ana Bunga, apa sudah kau tahu?
Orang dapat membaca kau dari belakang
Dan kau yang paling agung dari segala
Kau yang dari belakang, yang dari depan
A-N-A
Tetes lilin mengusapusap punggungku
Ana Bunga
Oh hewan meleleh
Aku cinta yang padakau!

1999
Catatan: Terjemahan Anna Blume dikerjakan untuk panitia peringatan Kurt Schwitters, Niedersachen, Jerman.

BAYANGKAN

direguknya
wiski
direguk
direguknya

bayangkan kalau tak ada wiski di bumi
sungai tak mengalir dalam aortaku katanya

di luar wiski
di halaman
anak-anak bermain
bayangkan kalau tak ada anak-anak di bumi
aku kan lupa bagaimana menangis katanya

direguk
direguk
direguknya wiski
sambil mereguk tangis

lalu diambilnya pistol dari laci
bayangkan kalau aku tak mati mati katanya
dan ditembaknya kepala sendiri
bayangkan

1977
sajak-sajak: Sutardji Calzoum Bachri


















SAJAK-SAJAK KU

ADUHAI


Setangkai bunga indah,
semerbak harum mewangi ,
ku selipkan di dalam janji kita.
sekuntum pelangi warnai bunga cinta antara kita.
resahku menelan resahmu,
hasrat ku menyala seperti api cintamu,
cintamu membara laksana hasratku yg berkobar,
rinduku membelai rindumu,
rindumu mengusap imajiku,
sayangmu membujuk sayangku yang selalu mengusap kasihku...
jiwaku menyatu dalam jiwamu,
membumbung tinggi ke angkasa membawa sejuta asa
ke puncak singgasana bahagia


COBA



COBA KAU DENGARKAN KICAUAN MERDU BURUNG2 

YANG MENYAMPAIKAN PESAN RINDUKU UNTUKMU, 

SAAT MENTARI MEMBUKA PINTU PAGI, 

MAKA KU HARAPKAN KAU MEMBALAS SALAM RINDUKU ITU PADA ANGIN SEPOI-SEPOI AGAR KU DAPAT RASAKAN LEMBUT BELAIAN RINDUMU ITU DI BENAK KU...


= JILBAB = 
masih setia kah kau dengan jilbab mu itu, 
manakala bikini dan busana ’ u can see’ di mall-mall, 
supermarket-supermarket  merobek-robek matamu . 
Masih kokoh kah nilai istiqomah mu itu 
dengan jilbab putih  tatkala amoy-amoy melenggang-lenggok pamer body di depan mata mu, 
membuat mata mu merah memanas seperti dipercik api ...


KALAU



Kalau bukan karena cinta, 
mungkin sudah ku cabik-cabik rasa sayang yang pernah kau usap kan di hasratku, 
kalau bukan karena cinta, 
mungkin sudah ku kubur kau bersama masa lalu ku yang kusam


KALUT



MALAM AKAN LARUT 

DALAM HATIKU YG KIAN KALUT, 

MENJALIN CINTAMU YG KUSUT , 

SEMENTARA RINDU YANG KU RAJUT 

SELALU SAJA DI CERCA CARUT MARUT...


=Luntur = 
Jika bunga-bunga cinta telah gugur daun nya dr taman hatimu, 
maka patah kan saja aku seperti kau patah kan ranting di pohon itu...



Kulihat senyum melati mekar di bibirmu, 
ingin ku petik, maka izinkanlah walau sesaat, 
agar bisa ku rasakan harum nya.


MASIH



Masih saja senja temaram ini yg ku telan, 
sedangkan bayangan mu kian lama kian buram saja di benak ku, 
hingga malam yg gelap ini tetap saja gelap bahkan semakin  gelap 
walau rembulan bersinar terang, 
dan akhirnya rindu yang ku pendam larut dalam perut malam .




BIARKAN



Biarkan lah hujan membasahi hati kita malam ini, 
sebab anggur cinta yang kita reguk selama ini perlahan sudah mulai kering dan layu. 
Sementara ladang asmara yang kita tanam, 
dilanda kemarau rasa jemu yang selalu menerjang .


RINDU



Diantara hiruk pikuk kota yang mengepung hari, 
diantara deru debu siang di kota ini yg senantiasa menggigigit resahku, dimana dirimu kasih, masih mekarkah rindumu itu atau iya kian layu, tak usah kau tanya rinduku, 
karena rinduku telah menjadi album puisi yang hampir kusam.

JIKA

Jika saja gemerlap malam ini kau simpan jadi album puisi, 
maka kau kenangkanlah kembali kisah-kisah asmara yang pernah kita reguk bersama, 
untuk kita buka kembali nolstalgia haru biru itu nanti, 
saat usia kita mulai senja










SAJAK-SAJAK KU ( WRITEN : BINTANG KEJORA )

=INILAH WAJAH NEGERI KU =  
INILAH WAJAH NEGERI KU YANG MURAM, 
SELALU SAJA DI TERJANG BENCANA, 
GEMPA SELALU MENGHANTAM DIMANA-MANA, 
BADAI DATANG MENERPA, 
TANAH LONGSOR MELIBAS KAMPUNG DAN DESA, 
MENGGUGAH RASA EMPATI DAN IBA. 
RAKYAT KECIL MENANGGUNG AKIBAT NYA, 
SELALU SAJA DISELUBUNG DUKA. 



INILAH WAJAH NEGERIKU YANG KUSAM ,  
KORUPSI MERAJALELA, 
PEJABAT KORUPTOR LUPA DENGAN SUMPAH NYA, 
DUDUK DI KURSI PANAS , SEMAKIN MENGGANAS , 
SIKUT KIRI KANAN, 
DEMI SUATU TUJUAN MENGERUK HARTA KEKAYAAN, 
HINGGA KORBANKAN KEPENTINGAN RAKYAT DEMI AMBISI YANG SERAKAH. 
YANG BESAR SELALU MENINDAS YANG KECIL, 
TIPU MUSLIHAT TELAH MENJADI GURU. 
YANG BENAR BISA MENJADI SALAH, 
YANG SALAH BISA MENJADI BENAR.


INILAH WAJAH NEGERIKU; 
TERKUTUKLAH WAHAI KAU PARA KORUPTOR, 
CELAKA LAH KAU WAHAI PARA PENGUASA ZALIM. 
TURUN LAH LAKNAT BUATMU WAHAI PARA BANDIT-BANDIT BERDASI.  NERAKA MENANTIMU DI PINTU KEMATIAN, 
SEMOGA TUHAN MEMBERIMU HIDAYAH 
ATAU SEBALIK NYA MALAPETAKA MENANTIMU DI PINTU LAKNAT, BERBUATLAH SESUKA MU, MAKA KAU AKAN MENUAI PERBUATAN MU DI DUNIA ATAU DI KAHIRAT, JIKA TIDAK RAKYAT AKAN MENGUTUK NASIBMU DENGAN DOA SUMPAH SERAPAH, SEMOGA TUHAN MENDENGAR DAN MENGABULKAN DOA DARI RAKYAT KECIL YANG TERTINDAS.

ANEKA PANTUN WRITEN BY BINTANG KEJORA

DARI SABANG SAMPAI MERAUKE, 
DARI ACEH HINGGA IRIAN JAYA, 
EMANG ENAK JADI ORANG KECE, 
KARENA BANYAK YANG SUKA



AYAM KATE AYAM KALKUN, 

POHON RAMBUTAN TUMBUH BENALU, 

SELAMAT HARI ULANG TAHUN , SEMOGA PANJANG UMUR DAN SEHAT SELALU......


SISIR RAMBUT DI DEPAN CERMIN, 

AMIINN YA ROBBAL ALAMIINN....


Gadis manis memakai baju, 
anak nelayan memancing ikan patin, 
selamat menyambut tahun baru, 
semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin 

pergi ke pasar membeli baju kemeja, 
anak dara memakai kebaya, 
kalau boleh abang bertanya, 
adik yg manis siapa nama nya

 

burung nuri terbang  nya tinggi, 

terbang melayang di angkasa, 

hanya kamu yg di dalam hati, 

hanya kamu yg ku cinta.

 


 

 

Mendaki gunung menaiki kuda

Lampu mati nyalakan lilin

Selamat hari raya idhul adha

Minal ’aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan barhin

 

buah duku buah manggis, 

anak kecil mandi di kanal, 

waalaikum salam wahai teman-teman yang narcis, 

salam sejahtera dan jugaa salam kenal

 

buah duku buah manggis, 

anak kecil mandi di kanal, 

waalaikum salam wahai teman2 yg manis, 

salam sejahtera dan juga salam kenal....

 

 

KUE COKLAT DIATAS MEJA, 

ENAK DIMAKAN DI HARI RAYA. 

SALAM KENAL BUAT TEMAN2 SEMUA, 

JANGAN LUPA YA ADD ID SAYA.

 

 

pergi kepasar membeli duren, 

duren di makan di malam hari,, 

selamat menyongsong weekend...

seng penting heppi

 

 

buah mengkudu jatuh di tanah

jatuhnya tak kemana mana... assalamulaikum teman-teman semua... 

smoga selalu sejahtera

 

 

AYAM KAMPUNG AYAM KALKUN, 

GORENG BALADAO CAMPUR TERASI, 

AKU SANGAT SUKA PANTUN, 

DAN AKU JG SUKA PUISI...

 


 

 

ANTI KORUPSI

 

SAJAK INI AKU TULIS DISAAT AKU GUNDAH BANGSA INI SUDH TERINFEKSI OLEH VIRUS KORUPTOR

SAJAK INI AKU SUMPAH SERAPAH DISAAT MATAKU PEDIH ,TELINGA KU MEMERAH OLEH ULAH KORUPTOR DAN PENJAHAT

 

Ikan gabus di dalam kali, 

Buah duku dalam lemari, 

Pada matahari ku sapa pagi, 

Menyongsong hari depan dengan senyum berseri 

 

PERGI KE PASAR MEMBELI MIHUN, 

MASAK AIR DI ATAS TUNGKU, 

SELAMAT HARI ULANG TAHUN, 

SEMOGA SEHAT , BANYAK REZEKI SELALU 

 

AIR HUJAN JATUH KE BEJANA, 

IKAN ARWANA DI DALAM KALI, 

WALAU KITA JAUH DI MATA, 

NAMUN SELALU DEKAT DI HATI

 

BEGITU TINGGI POHON MENGKUDU, 

TIDAK SETINGGI POHON KELAPA, 

KALAU BOLEH KU PETIK RINDUMU, 

AKAN KU SEMAI KASIH ASMARA 

 

PERGI KE PASAR MEMBELI IKAN. 

IKAN DI GORENG UNTUK SARAPAN, 

KALAU KAMU INGIN KENALAN, 

JANGAN LUPA BAWA MAKANAN

 

Dari jauh kapal ku datang, 

pasang bendera setengah tiang, 

dari jauh pacarku datang, 

hati gundah menjadi senang...

 

Ayam jantan diatas kandang, 

anak kucing makan belalang, 

lama ku tunggu akhirnya kekasihku datang, 

hati resah menjadi senang


Gadis manis memakai kerudung, 
sedang memetik gitar berdawai, 
maksud hati ingin memeluk gunung, 
apalah daya tangan tak sampai.



  





SAJAK CINTA

MELATI


KUPETIK SEKUNTUM BUNGA MELATI INI UNTUK MU 
LALU KUTANAM DI TAMAN HATIMU, 
AGAR KAU TAHU CINTA KU SELALU MEKAR


OLEH KARENA

Oleh karena hasrat kita untuk bersatu telah mengikat hati kita, 
maka jangan pernah sekalipun kau mengukur nya dengan apapun, 
sebab jejak nya akan hilang diterjang angin dan air, 

BIARKAN

Biarkan saja rintik hujan jatuh malam ini di dalam pangkuan lamunan, 
maka rasakanlah sejenak semua angan yang bersemayam dalam benak kita, dan coba kau selami makna cinta yang telah kita semai di dalam hati...

RENUNGKAN

Pada  temaram senja yang kian pekat, 
ku lukis seraut rona wajahmu 
pada gepulan asap rokok yang membumbung ke angkasa, 
ku rebahkan diriku ini pada dinding malam, 
maka ku pinta padamu untuk meluangkan waktu sejenak, 
dan renungkanlah sudah sejauh mana perjalanan ini kita tempuh.