Sabtu, 04 September 2010

UMUR YANG MENCAIR SEPERTI ES


dari : Pencari Kebenaran  

Assalamualaikum wr wb.

Umur yang mencair seperti es


Cepat sekali waktu berlalu. Mengalir tak pernah berhenti. Jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik, bergerak. Waktu tak dapat ditunda, tak dapat ditahan dan tak mungkin ada yang mampu mengulang. Itu artinya, usia kita pun berkurang. Kita... semakin dekat ke liang lahat. Saudaraku, entah, apakah pertambahan dan perguliran waktu itu, berarti mendekatkan diri kita pada kenikmatan surga. Atau mendekatkan kita pada kesengseraan neraka. Nauzubillah....


Rasul saw. Menyifatkan cepatnya perjalanan waktu kehidupan seperti perjalanan seorang musafir yang hanya sejenak berhenti di bawah pohon di tengah perjalanan yang amat panjang. Para ulama juga banyak menguraikan ilustrasi tentang hidup yang amat singkat ini. "Umurmu akan mencair seperti mencairnya es, " kata Imam Ibnul Jauzi. (Luthfu fil Wa'z, 31)

Saudaraku, sahabatku,
Semoga Allah memberkahi sisa usia kita, Permasalah terbesar setiap orang adalah ketika kecepatan umur dan waktu hidupnya tidak seiring dengan kecepatannya untuk menyelamatkan diri dari penderitaan abadi di akhirat. Ketika, usia yang sangat terbatas itu tidak berfungsi sebagai pelindung diri dari beratnya adzab dan siksa Allah swt. Di saat, banyaknya hembusan dan tarikan nafasnya tak sebanding dengan upaya dan jihadnya untuk terhindar dari lubang kemurkaan Allah. Ketika, jumlah detak jantung dan aliran darah yang di pompa di dalam tubuhnya, tak sebanyak gerak dan tingkahnya untuk menjauhi berbagai kemaksiatan yang dapat memunculkan kesengsaraan akhirat.

Saudaraku,
Sesungguhnya jiwa kita adalah milik Allah dan kepada-Nya lah jiwa ini akan kembali....
Suasana hati seperti inilah yang perlu kita tumbuhkan. Adakah di antara kita yang tidak mempunyai dosa? Atau merasa mampu menebus kotoran dan dosa yang telah dilakukan selama puluhan tahun usia yang telah lewat? Tentu tidak. Perasaan kurang, merasa banyak melakukan kemaksiatan, lalu menimbulkan penyesalan adalah bagian dari pintu-pintu rahmat Allah yang akan mengantarkan kita pada taubat. Suasana hati seperti inilah yang akan mendorogng pemilikinya bertekad mengisi hari dengan amal yang lebih untuk menebus kesalahan yang lalu.

Saurdaraku, mari menangguk pahala, meraih rahmat dan ampunan Allah sebanyak-banyaknya sekarang juga. Perbanyaklah dzikir, bersedekah, berjihad dan beramal shalih.....Tak ada kata terlambat untuk melakukan kebaikan. Sekarang dan jangan tunda-tunda lagi niat baik kita.... Semoga Allah meneguhkan kekuatan kita untuk melakukan kebaikan yang kita niatkan...
Amiiin.


Wassalam.sumber:internet



SERBA SERBI 1

 03 - 09 - 2010

terinspirasi dari HAIKU pak DAM , aku coba torehkan sesuatu di catatan ini, dengan gaya dan corak sendiri. menuangkan isi kepala apa yang kurasa dan apa yang ku pikirkan .
mohon maaf kepada pak DAM nama nya ku catut di catatan ini, maafkan daku pak DAM . hehehehe
aku hanya belajar dari ilmu dan kepintaran orang lain . mohon maaf jika ada nama seseorang di catatan ini yg tak berkenan,
GBU


( 1 ) pak DIMAS ARIKA MIHARDJA  : konfrontasi dengan malingsia

Pendekar satra Yang gagah perkasa
dari kota jambi ,sakti mandraguna
siaga satu konfrontasi dengan malingsia
siap sedia menjadi panglima
dengan senjata puisi dan panser cinta
salam 123 sayang semuanya  ...

( 2 ) edi djunaidi kepada kekasihnya :

adinda yang manis
aku bukanlah seorang pujangga
yang bisa merakit kata2 indah
untuk ku bisik kan di telingamu,
aku manusia biasa
hanya memiliki cinta yang membara
di dalam dada


( 3 ) lindasari :

bercinta dengan diri sendiri
menikmati hidangan sunyi,
menelan sepi
sendiri

( 4 ) firanda anda :

pontianak mengeja sepi
selalu memendam rindu
siang malam selalu bergairah
bercumbu dengan tinta dan pena
di dunia maya
facebook...


( 5 ) toni saputra : 

trenggalek bergairah mengutip puisi
ambisi melahirkan buku antalogi
puisimu yang kau simpan
bertunas dalam laci meja
salam sastra...


( 6 ) bintang kejora : solat jum'at di masjid Agung pekanbaru

satu saf dengan pak gubernur
dan pak mentri
bertunas khayal dalam diri
kapan aku jadi menteri ?


( 7 ) pekanbaru kota bertuah :( 2 -2- 2010 )

gegap gempita masyarakat kota
bangga selalu mendapat kalpataru
sungai siak tempat pembuangan kotoran
sampah dan limbah
diguyur hujan sehari semalam
kampung nelayan dan pesisir tenggelam
menjelma jadi kota berkuah
pasrah...


( 8 ) di kantor walikota dan kantor gubernur :

sepanduk, papan iklan
baleho, lampu hias dan kain warna warni
serta ucapan menyambut ramadhan
menutupi perilaku korupsi


( 9 ) BK ketika safari ramadhan :

diguyur hujan, basah kuyup dosa dan pahala
sepanjang jalan, gemuruh cinta dan dendam rindu
tumpah ke jalanan disapu hujan dan angin malam
angan angan sepanjang malam ...
kelam


( 10 ) sepi :

malam semakin larut
cinta perlahan lahan pergi
aku duduk sendiri
tiada pujaan hati menemani
menelan sunyi sendiri
ditikam sepi
mati ... 

 ( 11 ) Abdul Kohar Ibrahim :

sastrawan besar sesepuh berjiwa muda
kemana mana membawa sastra di tas ransel nya
Pena adalah piring dan buku adalah sendok baginya
menulis dan berkarya merupakan makanan sehari-hari
kesenian dan ke susastraan mengalir deras di urat nadinya
angin, tanah, tumbuh-tumbuhan dan apa saja
terbentang dibumi menjelma seni dan sastra di tubuh nya
salam kreatif,
puitika
AKI ...

CREATED : BINTANG KEJORA
PEKANBARU RIAU

Setiap yang Berbahaya Dimakan atau Diminum, Tetap Haram


 
02 September
Assalamualaikum wr wb.

Setiap yang Berbahaya Dimakan atau Diminum, Tetap Haram

Di sini ada suatu kaidah yang menyeluruh dan telah diakuinya dalam syariat Islam, yaitu bahwa setiap muslim tidak diperkenankan makan atau minum sesuatu yang dapat membunuh, lambat ataupun cepat, misalnya racun dengan segala macamnya; atau sesuatu yang membahayakan termasuk makan atau minum yang terlalu banyak yang menyebabkan sakit. Sebab seorang muslim itu bukan menjadi milik dirinya sendiri, tetapi dia adalah milik agama dan umatnya. Hidupnya, kesehatannya, hartanya dan seluruh nikmat yang diberikan Allah kepadanya adalah sebagai barang titipan (amanat). Oleh karena itu dia tidak boleh meneledorkan amanat itu.

Firman Allah:

"Janganlah kamu membunuh diri-diri kamu, karena sesungguhnya Allah Maha Belas-kasih kepadamu." (an-Nisa': 29)

"Jangan kamu mencampakkan diri-diri kamu kepada kebinasaan." (al-Baqarah: 195)

Dan Rasulullah s.a.w. pun bersabda:

"Tidak boleh membuat bahaya dan membalas bahaya." (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)

Sesuai dengan kaidah ini, maka kami berpendapat: sesungguhnya rokok (tembakau) selama hal itu dinyatakan membahayakan, maka menghisap rokok hukumnya adalah haram. Lebih-lebih kalau dokter spesialis sudah menetapkan hal tersebut kepada seseorang tertentu.

Kalaupun toh ditakdirkan tidak jelas bahayanya terhadap kesehatan seseorang, tetapi yang jelas adalah membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, baik untuk agama ataupun untuk urusan dunia. Sedang dalam hadisnya dengan tegas Rasulullah s.a.w. melarang membuang-buang harta.

Larangan ini dapat diperkuat lagi, kalau ternyata harta tersebut amat dibutuhkan untuk dirinya sendiri, atau keluarganya.



Wassalam.sumber:internet

ADAB MENGUCAP SALAM


04 September 
 
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW.

Salam dalam islam bukan hanya sekedar kata sapaan sebagaimana umumnya kata sapaan lainnya. Namun di dalamnya terkandung doa bagi yang melakukannya.Doa yang diberkahi dan diridhoi di sisi Allah SWT.

Di dalam islam, ada beberapa adab dan tata cara dalam mengucap salam itu sendiri. Berikut ini akan disajikan beberapa adab salam tersebut yang bersumber dari Al-qu'ran dan hadits :

1. Mengucap salam itu sunah dan menjawabnya adalah wajib
2. Ucapan Salam adalah Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh atau Assalamu'alaikum warahmatullohi atau Assalamu'alaikum
3. Hukumnya makruh jika memulai salam dengan 'Alaikassalam
4. Dianjurkan mengulangi salam sebanyak tiga kali manakala orang yang hadir sangat banyak, atau ada keraguan terhadap pendengaran orang yang diucapi salam.
5. Sunah hukumnya mengucapkan dan menjawab salam dengan suara jahr

6. Sunah mengucapakan salam kepada semua orang (Muslim) kenal atau tidak kenal

7. Dianjurkan agar orang yang datang memulai mengucap salam

8. Disunahkan yang mengucap salam adalah orang yang berkendara kepada orang yang berjalan kaki. Orang yang berjalan kaki kepada orang yang duduk. Dan yang lebih muda kepada yang lebih tua.

9. Mengucapkan salam kepada wanita asing. Hal ini khusus kepada wanita tua (bukan) dan tidak termasuk yang lainnya, karena ditakutkan akan menimbulkan fitnah. (Ibnul Qoyyim dalam Zaadul Ma'ad, 2/411-412).

10. Dianjurkan mengucap salam kepada anak-anak

11. Mengucapkan salam pada orang yang terjaga, sementara orang yang lain tidur. Hal ini dilakukan dengan suara yang hanya dapat didengar oleh oleh yang terjaga agar orang yang tertidur tidak terganggu.

12. Dilarang mengucap salam pada ahli kitab (non-muslim)

13. Menjawab salam Ahli Kitab dengan ucapan Wa'alaikum

14. Boleh mengucapkan salam kepada forum yang heterogen (muslim dan non-muslim) dengan niat salam tersebut ditujukan untuk Saudara yang Muslim.

15. Boleh menyampaikan salam dengan isyarat jika ada udzur.

16. Boleh mengucapkan salam kepada orang yang sedang sholat,dan dijawab dengan isyarat.
17. Boleh mengucapkan salam kepada orang yang sedang membaca Al-qur'an dan wajib dijawab

18. Makruh mengucapkan salam kepada orang yang sedang buang hajat

19. Dianjurkan mengucapkan salam ketika memasuki rumah

20. Menjawab salam yang disampaikan melalui orang lain dengan ucapan 'Wa'alaihissalam warahmatullah wabarakatuh

21. Mendahulukan shalat tahyatul masjid daripada mengucap salam kepada orang-orang yang ada di dalam masjid

22. Makruh mengucapkan salam pada saat khotbah jum'at

23. Anjuran memberi salam sebelum berbicara

 24. Memberi salam kepada ahli maksiat dan ahli bid'ah. Kepada ahli maksiat hukumnya boleh dan menjawabnya wajib.Namun demikian kepada orang yang sangat terkenal dengan kefasikan dan kemaksiatannya perlu ditinjau dulu manakah yang lebih besar dampak negatif yang di manakala kita menjawab salam itu atau ketika kita tidak mengucap dan menjawab salam dari ahli maksiat. Hal itu semata-semata untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Sedangkan kepada ahli bid'ah, perlu dilihat apakah bid'ahnya membawa kepada kekafiran atau tidak. Bid'ah yang membawa kepada kekafiran pelakunya tidak layak mendapat salam dan bid'ah yang tidak membawa kepada kekafiran hendaknya pelakunya diberlakukan sama seperti ahli maksiat.

25. Sunah mengucapkan salam sebelum meninggalkan forum (majlis).



Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya: "Bolehkah kita memulai salam kepada orang-orang kafir? Dan bagaimana kita membalas salam jika mereka lebih dulu mengucapkan salam kepada kita?
Lalu jawaban beliau :
Orang-orang yang datang kepada kita, baik dari timur maupun dari barat yang non muslim, tidak halal bagi kita untuk memulai mengucapkan salam kepada mereka, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

Artinya : "Janganlah kalian memulai kaum yahudi dan jangan pula kaum nashrani dengan ucapan salam"[Hadits Riwyat Muslim dalam As-Salam 2167]

Tapi jika mereka lebih dahulu mengucapkan salam kepada kita, maka hendaklah kita megucapkan seperti salam mereka kepada kita, hal berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Artinya : "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa)" [An-Nisa : 86]

Ucapan salam mereka dengan ungkapan salam Islam “Assalamu ‘alaikum” tidak terlepas dari dua hal.

Pertama : Mereka jelas-jelas mengucapkan dengan adanya lam yaitu, “Assalamu ‘alaikum (semoga kesejahteraan bagimu), maka kita boleh mengucapkan ‘Alaikumus salam atau wa alaikum (semoga juga bagimu).

Kedua : Jika mereka tidak jelas mengucapkan lam, misalnya mereka mengucapkan, “Assamu ‘alaikum” (semoga kematian menimpamu), maka kita mengucapkan, “wa ‘alaikum”[1] (juga menimpamu). Demikian ini, karena dulu kaum Yahudi pernah datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengucapkan salam kepada beliau dengan ucapan, “Assamu ‘alaikum”, mereka tidak jelas mengucapkan lam. As-Sam artinya al-maut (kematian), maksudnya mereka mendo’akan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar mati. Karena itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengucapkan pada mereka, “wa ‘alaikum”. Jadi, jika mereka mengucapkan, “Assamu ‘alaikum” maka kita membalas dengan ucapan, “wa ‘alaikum”, maksudnya, semoga kematian itu menimpa kalian pula. Demikianlah yang ditunjukkan oleh As-Sunnah.

Adapun memulai salam kepada mereka dengan ucapan salam, maka ini telah dilarang oleh Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam

[Al-Majmu Ats-Tsamin, Syaikh Ibnu Utsaimin, Juz 2, hal. 97-98]

Saudaraku….
Salam dalam islam bukan hanya sekedar kata sapaan sebagaimana umumnya kata sapaan lainnya. Namun di dalamnya terkandung do’a bagi yang melakukannya.Doa yang diberkahi dan diridhoi di sisi Allah SWT.

Lalu, bagaimana dengan kita yg masih terbiasa mengucap dan menjawab salam di SMS atau di media lainnya dgn kata “ASS” sdgkan “ASS” artinya adalah pantat..
dengan kata “ASKUM”, “WASKUM”,”MIKUM”, “KUMLAM”????
apa arti dari kata2 ini wahai saudaraku??

Kini saatnya kita berbenah diri… tebarkan salam diantara kita.. saling mendo’akan… mengucap salam seperti yang diajarkan baginda Rasulullah SAW.

Allahu akbar!!!

Wassalamu’alaikum warohamtullah wabarokatuh..




dari : Pencari Kebenaran 03 September jam
Assalamualaikum wr wb.

Lailatul Qadr, betapa mulianya malam itu!

Al-Qur'an menginformasikan bagaimana para Malaikat dan Jibril turun ke bumi atas izin Allah SWT.; bagaimana malam itu dilukiskan sebagai lebih mulia dari seribu bulan; bagaimana bumi penuh sesak dengan kehadiran para malaikat itu.

Rasul menganjurkan kita untuk mencari malam itu, yang saking mulianya sehingga dirahasiakan kepastiannya oleh Allah. Rasul hanya memberi petunjuk untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan, khususnya di malam-malam yang ganjil.

Pertanyaannya, di sepuluh malam itu apa yang sebaiknya kita lakukan? Persiapan apa yang harus kita lakukan menunggu datangnya para tamu agung dari langit itu, sikap apa yang harus kita ambil ketika ternyata para tamu itu mampir ke rumah kita, dan, akhirnya, ibadah apa yang mesti kita lakukan di saat datangnya malam itu?

Banyak riwayat yang menjelaskan hal itu, banyak pula saran dan kisah para ulama yang bisa kita jadikan patokan. Namun, saya menyarankan untuk melakukan dua hal.

Pertama, banyak-banyaklah berdekah. Sungguh hanya di bumi inilah kita mendapati saudara kita yang kekurangan. Hanya di bumi orang-orang kaya memberikan makanan kepada kaum fukara wal masakin. Kedua, merintih dan menangislah kita untuk memohon ampunan Allah.

Dua amalan itu merupakan amalan yang malaikat tak sanggup melakukannya. Bukankah di langit tak ada yang miskin, sehingga mustahil malaikat bisa bersedekah. Malaikat yang suci itu tentu saja tak pernah melakukan maksiyat, karenanya mereka adalah suci. Mereka tak pernah merintih dan menangisi dosa mereka. Kitalah yang mampu melakukannya.


Wassalamualaikum.sumber:interneT