Minggu, 25 Juli 2010

KUMPULAN PUISI HUSNU ABADI 2010

Sajak-sajak Husnu Abadi
30 Mai 2010

AINUN



Akhirnya kau lalui jalan pulang ini
Walau masih jauh
Rumahmu rumah kalibata
Tak berkaca
Tak berkali
Tak juga ada batubata
Banyak teman-teman yang hendak menyapa
Atau ikut berduka
Mereka tak terdaftar
Dalam buku tamu yang panjang
 
Pengawalmu terlalu banyak
Mata air Kepedulian dan keihlasan
Mata air Keramahan dan kasih sayang 
Dan 
Kini air mata Ainun 
Tetap melahirkan sungai kelembutan

Akhirnya kau lalui juga jalan pulang ini
Walau masih jauh
Walau masih jauh
Negeri Riau, Mei 10


SAJAK BUAT BJH


Walaupun engkau sangat mencintai
Masih ada lagi yang maha mencintai
Dia telah menerimanya
Duduk di istana sebelah dalam 
Di bawahnya ada sungai yang mengalir
Sampai jauh
Dengan seribu muara
Ada muara penuh kepedulian
Ada muara kelembutan
Bagi orang kebanyakan

Engkau boleh tetap mencintai
Setiap pagi
Ya setiap pagi 
Tapi Dia tetap akan tersenyum
Dari rumahnya yang lain
Negeri Riau, Mei 10


ADA KARANGAN BUNGA YANG TAK SAMPAI


Ada karangan bunga yang tak sampai
Pada prosesi pemakaman seorang ibu
Hari ini
Seorang gadis 
Datang dari jauh
Ia melambai-lambaikan bunga melati
Yang telah lima tahun ia simpan

Ketika tiba di Kalibata
Hari pun telah senja
Dari pagar sebelah utara 
Sang gadis bersimpuh
Dan hatinya berkaca-kaca
Oh ibu
Aku telah menetapi janjiku
Membawakan bunga melati
Di senja ini

Sang gadispun berlalu
Selepas berdoa
Sembari menyeka air mata
Pemberian sang ibu
Negeri Riau, Mei 10 


Husnu Abadi adalah sastrawan Riau. Menulis cerpen, esai dan genre lainnya yang dimuat di berbagai media. Selain berkitmad di Universitas Islam Riau (UIR), juga menjadi Ketua Badan Kerjasama Kesenian Indonesia (BKKI) Riau. Tinggal di Pekanbaru.
 
 DIKUTIP DARI KORAN RIAU POS
www.riaupos.com

Pengguguran (Aborsi)

Assalamualaikum wr wb.    FROM : Pencari Kebenaran

Pengguguran (Aborsi)

Apabila Islam telah membolehkan seorang muslim untuk mencegah kehamilan karena suatu alasan yang mengharuskan, maka dibalik itu Islam tidak membenarkan menggugurkan kandungan apabila sudah ujud.

Seluruh ulama ahli fiqih sudah sepakat (konsensus), bahwa pengguguran kandungan sesudah janin diberi nyawa, hukumannya haram dan suatu tindak kriminal, yang tidak halal bagi seorang muslim untuk melakukannya. Karena perbuatan tersebut dianggap sebagai pembunuhan terhadap orang hidup yang ujudnya telah sempurna. Para ulama itu mengatakan: Oleh karena itu, pengguguran semacam ini dikenakan diyat18 apabila si anak lahir dalam keadaan hidup kemudian mati. Dan dikenakan denda kurang dari diyat, apabila si anak lahir dalam keadaan sudah mati.

Namun demikian, mereka juga berkata: apabila dengan penyelidikan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, bahwa hidupnya anak dalam kandungan akan membahayakan kehidupan si ibu, maka syariat Islam dengan kaidah-kaidahnya yang umum memerintahkan untuk mengambil salah satu darurat yang paling ringan (akhaffudh dhararain). Apabila kehidupan si anak itu menyebabkan ajalnya si ibu, sedang satu-satunya jalan untuk menyelamatkannya ialah pengguguran,

maka waktu itu diperkenankanlah menggugurkan kandungan. Si ibu tidak boleh dikorbankan justru untuk menyelamatkan anak, sebab ibu adalah pokok, dan hidupnya pun sudah dapat dipastikan, dia mempunyai hak kebebasan hidup, dia mempunyai hak dan dilindungi oleh hukum dan dia adalah tiang rumahtangga. Justru itu tidak rasional kalau kita korbankan dia guna menyelamatkan janin yang belum tentu hidupnya dan belum memperoleh hak dan kewajiban.19

Imam Ghazali membedakan antara mencegah kehamilan dan pengguguran kandungan. Ia berkata: "Mencegah kehamilan tidak sama dengan pengguguran dan pembunuhan, sebab apa yang disebut pembunuhan atau pengguguran, yaitu suatu tindak kriminal terhadap manusia yang sudah ujud, sedang ujudnya anak itu sendiri bertahap. Tahap pertama yaitu bersarangnya sperma dalam rahim dan bercampur dengan air perempuan dan dia siap menghadapi hidup.

Merusak ini berarti suatu tindak kriminal. Jika sperma (nuthfah) ini sudah menjadi darah, maka tindakan kriminal dalam hal ini lebih kejam. Dan jika telah ditiupnya roh dan sudah sempurna kejadiannya, maka tindak kriminal dalam soal ini lebih kejam lagi. Dan yang paling top dalam soal kriminal ini, ialah apabila si anak tersebut telah lahir dan dalam keadaan hidup.

Wassalam.Sumber:internet 

TERKUTUKLAH ORANG-ORANG YANG MENUMPUK-NUMPUK HARTA

Pencari Kebenaran 22 Juli jam
Assalamualaikum wr wb.

TERKUTUKLAH ORANG-ORANG YANG MENUMPUK-NUMPUK HARTA

Bahwa Islam menentang sistem kapitalisme cukup gamblang diwakili oleh Surat al Humazah ayat 1-4. Dimana dikatakan: Celakalah, azablah untuk tiap-tiap orang pengumpat dan pencela. Yang menumpuk-numpuk harta benda dan menghitung-hitungnya. Ia mengira, bahwa hartanya itu akan mengekalkannya (buat hidup di dunia).

Tidak, sekali-kali tidak, sesungguhnya dia akan ditempatkan ke dalam neraka (hutamah).Menjadi pertanyaan: dari mana mereka peroleh harta yang mereka tumpuk-tumpuk tsb? Tentu tidak hanya dari hasil keringatnya sendiri, melainkan juga dari hasil keringat orang lain, dengan melalui berbagai cara yang tidak halal.

Padahal surat Al Baqarah ayat 188 dengan tegas mengatakan: "Janganlah sebagian kamu memakan harta orang lain dengan yang batil (tiada hak) dan (jangan) kamu bawa kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang dengan berdosa, sedang kamu mengetahuinya".

Juga cukup jelas surat Al An'am ayat 145 mengatakan haram memakan darah yang mengalir. Haram memakan darah yang mengalir itu bukan hanya secara harfiah, misalnya melukai sebagian kulit seseorang kemudian dihirup darahnya yang mengalir di tempat yang dilukai tsb,

tetapi yang lebih mendalam ialah menghisap atau memeras tenaga kerja orang lain untuk keuntungan dirinya. Seperti yang dilakukan kaum kapitalis terhadap kaum buruhnya. Kaum buruhnya tidak akan bisa diperas atau dihisapnya, sekiranya darahnya tidak-mengalir lagi dalam tubuhnya.

Jadi, menghisap tenaga kerja kaum buruh, adalah sama dengan memakan darah yang mengalir dalam tubuh kaum buruh tsb.

Menurut HOS Tjokroaminoto melalui bukunya "Islam dan Sosialisme" yang ditulisnya pada bulan November 1924 di Maitarat, bahwa menghisap keringatnya orang-orang yang bekerja, memakan hasil pekerjaan lain orang, tidak memberikan bagian keuntungan yang mestinya (dengan seharusnya) menjadi bahagian lain orang yang turut bekerja mengeluarkan keuntungan --semua perbuatan yang serupa itu (oleh Karl Marx disebut memakan keuntungan "meerwaarde" (nilai lebih -pen) adalah dilarang dengan sekeras-kerasnya oleh agama Islam, karena itulah perbuatan "riba" belaka.

Dengan begitu maka nyatalah agama Islam memerangi kapitalisme sampai pada "akarnya", membunuh kapitalisme mulai dari pada benihnya. Oleh karena pertama-tama sekali yang menjadi dasarnya kapitalisme, yaitu memakan keuntungan meerwaarde sepanjang fahamnya Karl Marx dan "memakan riba", sepanjang fahamnya Islam

Wassalam.sumber:internet 
 

Sajak-sajak Taufik Ikram Jamil

Sajak-sajak Taufik Ikram Jamil
16 Mai 2010

inilah tabikku yang ditangkap senyap


engkau begitu saja bercakap-cakap denganku 
dalam delapanpuluh empat bahasa yang girang
huruf-huruf segera melantunkan dendang 
irama yang dipinang kalbu
dibiarkan sunyi tak alang kepalang
berdepan dengan berbagai laku
bahkan pada masa-masa terbuang
pada kenangan yang malu tersipu-sipu
 
maka berlabuhlah suara-suara dari negeri jauh
di mulutmu teduh
cuma kau sekedar ingin menambatkan sejuk kalimat 
pada pancang-pancang catatan pelayaran adab 
sedangkan kapal-kapal memunggahkan kata-kata
memenuhi gudang-gudangmu dalam bacaan rmusim
kemudian mengembalikannya dengan beragam pesan
mengarungi tujuh penjuru makna 
sinonim atau antonim yang tak memahami lawan
mungkin juga paragraf dan serba-serbi bab
sekejap pun tak berharap pada sebab bersebab

tak lupa kau katakan mimpimu pada karangan
ketika hidup mengenalnya sebagai taman
bukan saja tempat senda gurau bermain riang 
tetapi juga keinginan bertimbang nyawa
sehingga kauyakini bagaimana dirimu
tak akan mati oleh sebarang bunyi
tiada berajal dek berjalur tutur
pada lidah yang mengecap petah
seperti marwah dalam hikayat hang tuah

lalu inilah tabikku yang ditangkap senyap
setelah nafasmu tersengal menghatur ungkap
tun perak tegap tak sempat terucap
di tangan alfonso de albuquerque melayap
pati unus terpaksa melepaskan harap 
membumbung bagai uap meliput segenap
di kampar badan bertemu tumbang
ke negeri johor datang bertandang
tanah sumatera terkenang-kenang
bersama raja haji julang terbilang
malang melintang tak dapat ditantang

lalu inilah tabikku yang ditangkap senyap
setelah kau tahu betapa bisu dan tuliku berpadu
tak sampai di kata tak jejak di sunyi
setiap khabar segera menjadi diam
di haribaanku yang berpaku segenap gagu
mungkin pula pada suara 
yang getarnya disembar lagu tidak bernada
sumbang oleh pinta tunda menunda
simak dan dengar
yang tak rela berkongsi makna

tapi biarkanlah kuhafal komat-kamit bibirmu
agar dalam gerak pun aku tidak terkucil
kusadari telunjukmu mengarah
geliat badanmu yang mempersoalkan padah
ayunan kakimu akan jadi begitu mudah menghela 
bagi tapakku yang tak beruas gaduh
dalam jejak 6.000 pedagang asing bertanding
mungkin dikesani 19 laksa pendudukmu berdiam
mengorak jangkau ke segenap mimpi
juga ke sumatera ke jawa mematri islam

akan kau tulis diriku dalam buku-buku
yang disembunyikan halaman
sebaliknya telah kuamati gerak-gerik jarimu lentik
ketika merangkai kenangan berpanjang-panjang
kemudian kita mengaraknya ke tengah kota
seperti julang-julangan pada al-durrat al-manzuum
yang lebih agung dari sultan mahmud
lebih tinggi dari ledang ditambah himalaya

mungkin pada sebuah petang yang tak jauh
bersepadan dengan sayang memanjang 
hampir ke selatan dekat bimbang
aku akan coba mengeja wajah dan suaramu
gagapku adalah bentuk kegembiraan yang lain
debar dari penjuru ingin
tanda kita pernah bersama-sama


kita akan menjadi berkitab bijak


di riangku duapuluh kurang satu
bersangga sedih pada tahun batu
hampir dekat dengan safak 
engkau merasa tercampak
tapi di wajahmu merah pekat
aku tahu engkau telah terpikat
seperti tun sri lanang mendekat
bak raja ali haji merapat

maka duduklah bersamaku 
sehamparan angka sebentangan huruf
merenda kata-kata sepanjang usia
menyulam kalimat di pusat waktu
hingga benda-benda menabung nyawa
menghidupi masa tiada terkira
sementara telah kita rekat makna 
pada keluasan ucapan dan tulisan
dawat dan lidah yang tak bersanggah
sebab dan akibat tanpa menyalah

lalu engkau pun berkata setelah usai:
inilah pakaian yang tak habis di badan
tapi juga merahab seluruh tubuh 
memakaikan tersurat dengan tersirat
memadankan kawan dengan sahabat
menggenakan benar dengan betul
mematutkan angan-angan dengan cita-cita 
aku sendiri larut dalam bustanulkatibin
sedangkan bugahayat al-ani fi hurufi al-maani 
sulalatus salatin dan tufhat al-nafis
jadi belakang yang mendapat depan 


kita akan menjadi berkitab bijak
memaklumi zaman sepanjang karangan
kita catat nafsu-nafsi di lain tempat
kabur oleh hati yang tak jujur
dan kita akan saling memiliki
karena tak mungkin berlain tuan 


kalau roboh kota melaka


kalau roboh kota melaka
papan di jawa kami tegakkan
tapi hutan-hutan 
yang segera melebat di dalam dongeng
tak buat teduh cinta kami kepadanya
bahkan kayu-kayan 
yang membesar di tengah cerita
menutup kisah untuk bersama

kalau roboh kota melaka
papan di jawa kami tegakkan
tapi hutan-hutan
yang segera membuncah di dalam ingatan
tak bentangkan sayang kami kepadanya
bahkan lahan-lahan
yang meluas di tengah kenangan
menolak impian untuk bersama

kini kami tegakkan papan itu di awan
pada gerak yang tak lagi dianggap berkhianat
setidak-tidaknya kami selalu waspada
bahwa perubahanlah yang paling abadi
menghantar semesta ke batas-batas langit 
bergumpal dengan kesejukan meninggi
menderukan hujan di tengah panas 

kaki kami akan terpacak di lembah-lembah 
dengan langkah membesar ke bukit-bukit
mata kami melautkan gelora sukma 
melantunkan doa-doa sayap
pada setiap jasad yang mengucap ungkap

rupanya kita hanya bisa saling memandang
itu pun kami ragukan mata kalian yang membayang 
usia telah mengaburkan penglihatan
jauh dan dekat kehilangan sasaran


Taufik Ikram Jamil, lahir 19 September 1963 di Telukbelitung, Riau. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Sedang mempersiapkan buku puisi kedua bersama sejumlah klip puisi bertajuk tersebab aku melayu, menyusul buku puisi sebelumnya yakni tersebab haku melayu (1995). Mendirikan dan berkhidmat di Akademi Kesenian Melayu Riau.
 
www.riaupos.com 
 
Assalamualaikum wr wb.
FROM : Pencari Kebenaran

Niat Baik Tidak Dapat Melepaskan yang Haram

ISLAM memberikan penghargaan terhadap setiap hal yang dapat mendorong untuk berbuat baik, tujuan yang mulia dan niat yang bagus, baik dalam perundang-undangannya maupun dalam seluruh pengarahannya. Untuk itulah maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:

"Sesungguhnya semua amal itu harus disertai dengan niat (ikhlas karena Allah), dan setiap orang dinilai menurut niatnya." (Riwayat Bukhari)

Niat yang baik itu dapat menggunakan seluruh yang mubah dan adat untuk berbakti dan taqarrub kepada Allah. Oleh karena itu siapa yang makan dengan niat untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan memperkuat tubuh supaya dapat melaksanakan kewajibannya untuk berkhidmat kepada Allah dan ummatnya, maka makan dan minumnya itu dapat dinilai sebagai amal ibadah dan qurbah.

Begitu juga, barangsiapa yang melepaskan syahwatnya kepada isterinya dengan niat untuk mendapatkan anak, atau karena menjaga diri dan keluarganya dari perbuatan maksiat, maka pelepasan syahwat tersebut dapat dinilai sebagai ibadah yang berhak mendapat pahala. Untuk itu pula, maka Rasulullah s.a.w. pernah menyabdakan:

"Pada kemaluanmu itu ada sadaqah. Para sahabat kemudian bertanya: Apakah kalau kita melepaskan syahwat juga mendapatkan pahala? Jawab Nabi: Apakah kalau dia lepaskan pada yang haram, dia juga akan beroleh dosa? Maka begitu jugalah halnya kalau dia lepaskan pada yang halal, dia pun akan beroleh pahala." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dan dalam satu riwayat dikatakan:

"Barangsiapa mencari rezeki yang halal dengan niat untuk menjaga diri supaya tidak minta-minta, dan berusaha untuk mencukupi keluarganya, serta supaya dapat ikut berbelas kasih (membantu tetangganya), maka kelak dia akan bertemu Allah (di akhirat) sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama." (Riwayat Thabarani)

Begitulah, setiap perbuatan mubah yang dikerjakan oleh seorang mu'min, di dalamnya terdapat unsur niat yang dapat mengalihkan perbuatan tersebut kepada ibadah.

Adapun masalah haram tetap dinilai haram, betapapun baik dan mulianya niat dan tujuan itu. Bagaimanapun baiknya rencana, selama dia itu tidak dibenarkan oleh Islam, maka selamanya yang haram itu tidak boleh dipakai alat untuk mencapai tujuan yang terpuji. Sebab Islam selamanya menginginkan tujuan yang suci dan caranya pun harus suci juga. Syariat Islam tidak membenarkan prinsip apa yang disebut al-ghayah tubarrirul wasilah (untuk mencapai tujuan, cara apapun dibenarkan), atau suatu prinsip yang mengatakan: al-wushulu ilal haq bil khaudhi fil katsiri minal bathil (untuk dapat memperoleh sesuatu yang baik, boleh dilakukan dengan bergelimang dalam kebatilan). Bahkan yang ada adalah sebaliknya, setiap tujuan baik, harus dicapai dengan cara yang baik pula.

Wassalam.sumber:internet 
 

SAJAK TAUFIK HIDAYAT

Sajak-sajak Taufik Hidayat
6 Juni 2010

pengakuan dosa


ingin ku memelihara hati
pada ijab yang telah diucap
namun jiwa merana
roh pun datang menyiksa
 
sudah kusambut luka dengan ketawa
kusimpan dalam syair dan nada
dikau adalah lagu pada rentak yang sumbang
tak seirama 
memang

inilah waktu yang kunanti
maka aku serahkan dosa
dan ketika detik-detik merayap
dijadikan senjata pada massa yang ditadah

aku adalah nista yang ingin sujud
aku adalah jiwa yang ketakutan
aku ingin mengantar cahaya pada janji
manusia


kepada jiwa


sebelum angin menghembus debu
jiwa yang menghadap ke sebelah petang
sambutlah jasad sebelum lalat terbang
sebab
ada layar hidup dai lafas subuh

kepada jiwa
kusajikan diri
kepada jasad
kupersembahkan roh

ditelapak tangan yang nyilu
menari-narilah jiwa
berdendanglah diri
berdendanglah jasad
bernyanyilah roh

kepada jiwa yang tak ber-diri
kepada jasad yang tak ber-roh
hukumnya angin
pasti menghembus debu


mentafsir dusta


jangan kau serahkan sayang
karena sayang aku berdusta
seandainya tak ada sayang
maka bertaburlah cinta

di perjalanan dusta kita dipertemukan
menyemai rasa menuai rindu
ingin bertanya pada waktu
tapi detik-detik yang dilalui 
berbancuh indah untuk dinikmati

pada usia 
kenapa kita ingkar janji
berlindung dalam kebenaran yang maha sayang
maka
kalau bisa hapuskan huruf janji
hingga aku tak lagi mentafsir dusta


menikmati mati


pada tangis awal yang kupersembahkan
maka janji itu sudah terikat
di bawah cahaya aku merangkak
berhenti di persimpangan usia yang gelap

karena waktu sudah kukhianati
jibril kejemput dengan kompang
kematian pun tersenyum pada tengkah sungguh tak ada siksa
aku senyum menikmati hela yang ditangisi

seperti pada janji tangis tadi
bukan kematian yang kutakuti
maka
jangan ingkari janji dengan hidup yang tak mati-mati



Taufik Hidayat adalah Ketua Harian Dewan Kesenian Kota Pekanbaru (DKKP). Di dunia seni, dia lebih banyak menggeluti dunia musik dan dikenal dengan nama Atan Lasak. Sedangkan di dunia sastra, puisi dan cerpennya sudah dimuat di sejumlah media lokal seperti Batam Pos dan Harian Lantang. Sehari-harinya dia bekerja sebagai wartawan di Riau Pos Grup. Bermastautin di Pekanbaru.
 
dikutip dr koran riaupos 

SAY NO TO GOSIP

Assalamualaikum wr wb .

Say no to gosip


"Eh...eh....lo taw ga seeeh.....si itu kan bgini bgini bgini lho...." dan banyak lagi kalimat2 sejenis yg mungkin sering kita dengar ataw bahkan ucapkan <mudah2an jangan> yg berbau/mengarah kpada pembicaraan ttg brita/gosip mengenai org lain ; baik itu seleb...gebetan/pacar...orang2yg kita kenal....sampe org2 yg ga/blm kita kenal.


Mungkin bagi kita yg tidak menyukai kgiatan bergunjing/bergosip seperti itu bertanya2 kenapa banyak banget orang2 yg malah suka bgt hal2 yg berbau gossip sperti itu.... yaaa... mungkin slain krn sudah sangat terbiyasa dengan hal itu dan kurang memahami ttg agama,mungkin karna mereka juga manusia yg sangat bisa terpengaruh oleh ligkungan sekitarnya....misalnya kalo seseorang bergaul dengan orang2 yg seluruhnya sangat mengemari hal2 sperti itu , walawpun pada awalnya ia tidak menyukai hal tsb , tapi sangat mungkin dkemudian hari ia pun akan ikut2 menyukai hal2/kegiyatan2 seperti itu...

Slain itu , Media pun sbenarnya menjadi salah satu pnyebab kenapa gosip/ghibah menjadi seperti sudah sangat mem-budaya.... Liat aja contohnya ; mulay dari banyak banget layanan2 sms yg menyediakan jasa memberikan gossip/kabar terbaru dr para seleb...halaman2 majalah/tabloid yg di isi dengan issue2 murahan plus ga penting ttg para seleb...dtambah lg,mulay dr pagi sampe sore,banyak media pertelevisian n radio yg menyajikan gossip mengenai selebritis baik itu seleb luar mawpun seleb dlm negri sendiri padahal jelas2 it hal2 yg tdk berbobot , hanya mnambah dosa dan membuang2 waktu...

Kenapa bergosip alias bergunjing alias berghibah itu tidak berbobot...? Ya iyaaaalaaaah.... Emang apa manfaatnya bagi kita? Apa itu akan menjadi salah satu soal yg kluar pada saat kita tes/ujian/ulangan? Apa dengan kita taw gosip terbaru itu membuat ilmu pngetahuan kita bertambah luas<slain pngetahuan ttg gosip2 tbaru tentunya>? lagipula...daripada banyak pngetahuan tentang gosip2 gitu,mendingan banyak pngetahuan tentang hal2 yg lebih berguna seperti apa aja yg udah tjadi dgn bangsa ini slm sekian kurun waktu ataw tau perkembangan ekonomi,teknologi,politik,dll di dalam negri n di luar negri atawpun hal2 positip lainya.

Terus...kok bergosip alias bergunjing alias berghibah itu bisa menambah dosa...?? yaaa....soalnya kan bergunjing itu byasanya ga cukup cuman satu kali....n byasanya kita akan terus menerus bergunjing n jadi terbiyasa dengan itu sampe2 kita sendiri juga ga sadar bahwa yg kita lakukan itu sdh termasuk bergunjing.... and dengan begitu...walawpun misalnya dosa ghibah itu termasuk dosa kecil pun , karna dlakukan berulang-ulang kali.... sangat mungkin dosa yg dtimbulkanya jauh lebih besar daripada dosa yg dtimbulkan karna kita mlakukan dosa besar satu kali .

Slain itu , Firman allah dlm q.s al-hujurat ; 12 ttg larangan berghibah :
"hai org2 yg beriman, jauhilah kbanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan org lain , dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yg lain . suka-kah kalian memakan daging saudaranya yg sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya . dan bertakwalah kepada allah . sesungguhnya allah maha penerima tobat . "

Wassalam.sumber:internet

PANTUN MUDA MUDI

BY = BINTANG KEJORA


=PANTUN MANTAN KEKASIH =


memancing ikan diatas perahu
memancing baung yg dapat ikan kerapu
oh mantan kekasihku jgn lupakan diriku
jika kau rindu pd ku hubungi aj aku


prikitiwwwww


= pantun kasmaran =


pohon rambutan tumbuh benalu
anak ayam bertengger diatas batu
saat aku menatap wajahmu
ada rasa suka kepadamu


= pantun jatuh cinta =
musim hujan musim cendawan
cendawan tumbuh dikulit kayu
sudah lama ingin ku katakan
maukah kau jadi kekasihku


= pantun suka-sukaan =
jalan jalan ke surabaya
singgah sebentar ke kota palu
klu boleh abang bertanya
adik manis siapa namamu, dan dimana alamat rumahmu
ondemande...onde onde


=pantun ngajak ngedate=


anak kucing diatap rumah
jatuh seekor si belang tiga
daripada bengong sendiri di rumah
mendingan kita jalan2 ke taman kota


=PANTUN RINDU=


kemanakah rusa berlari, adinda
kalau lah tidak ke hutan jati
walau engkau kekasih jauh dimata
namun selalu dekat dihati


= PANTUN KECEWA =


bunga bawang daun selasih
masak air diatas tungku
jangan marah dengan mantan kekasih
krn org yg menyakitimu adalah org yg pernah menyayangimu


tunggu episode berikutnya, harap sabar menunggu...
wassalammm...