Senin, 19 Juli 2010

ALBUM KENANGAN


jangan pernah kau pendam dendam di sejuk nya hening malam
di kusut nya igau yang menyumpal semua doa doa
serta semua harapan harapan yang pernah terpatri,
lalu luluh dan mencair kemudian lenyap bersama hembusan angin malam

dan janganlah kau umpat segala cerca , segala murka
kau kenangkan lah kembali segala peluh tumpah ,
gemuruh gelora mengalir deras desah di urat urat nadi
di penjuru sepi, di ruang sunyi
menggetarkan segala debar; mendebarkan segala getar cinta
akan lenguh di dada dan hasrat rindu bertaburan sepeti gemuruh ombak menghempaskan pantai
coba kau buka kembali lembaran demi lembaran
album purba itu di terang purnama, juga di deru gemuruh ombak laut surut
walau mulutmu melafazkan kembali bait-bait kasih dan nyanyian kasmaran

dan aku tak pun kan pernah menyimpan dendam itu ;
semua telah ku gantung di detak waktu dan ku simpan dalam album kenangan masa purba
antara kita sepenggal masa lalu adalah sejarah kelam yang pernah kita kecup
dalam segelas kopi cinta yang kita seduh pahit manisnya asmara
lalu ampas nya kita buang ke penjuru kota kenangan masa silam
tak pernah usai, tak pernah lunas, tak pernah tuntas

Aku selalu mengenang ranum bibirmu
mengeja setiap harum nafasmu
tak pernah bosan membaca setiap aroma tubuhmu
melupakan setiap lekukmu bukanlah keniscayaan bagiku

namun ;
jangan pernah kau tanyakan kembali arah tujuan kita
bersama peluh kuhapus jejak jejak perjalanan di dinding waktu
kau dan aku tak pernah memeiliki nilai yang sama
setiap persimpangan  selalu memilih arah yang berbeda

dan kini aku masih mengenangmu dengan segenap debar
mengapung kenangan bersamamu
dan aku masih mengenangmu di terminal waktu fajar menyingsing

www.syahrialpekanbaruriau.blogspot.com
19 juli 2010