Rabu, 13 Januari 2010

BENCANA


BENCANA

Kemana lagi air mata kami ini akan kami tumpahkan
Semua telah menggenangi jiwa kami
Kemana lagi kami harus berpijak
Bencana ini telah terlanjur membanjiri tanah tumpah kami
Tanah air kami, ibu pertiwi kami menjelma jadi air mata kami

Harus kemana lagi kami menyampaikan jeritan kami
Sedangkan penguasa telah menutup telinga mereka
Hutan rimba yang dulu menyejuk kan hati kami
Kini telah gundul oleh tangan yang serakah
Membuat hati kami menjadi kering;
Lautan yang dulu memberikan berkah buat kami
Tsunami Kini telah menelan jiwa raga kami
Dulu Tanah pertiwi ini telah menghidupi anak cucu kami,
kini banjir bandang dan tanah longsor menghanyutkan masa depan kami


Doa seperti apalagi yang meski kami ucapkan
Doa-doa zikir-zikir telah habis kami lafazkan
Sedangkan Bibir kami sudah mengering
Doa kami sudah mengering, harapan kami juga mengering
Dan kami telah kehabisan doa, dan kami telah kehabisan harapan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar