Sabtu, 31 Juli 2010

Benih Benih Rindu

Bilakah rindu kian
menggebu
Kalbu pun tak membisu
dari namamu
Asa pun tak lari dari damba
hadirmu
Rayu pun tak menyasar
pada selainmu
Guna menggapai restu cintamu

...

Bilakah rindu kian
menggebu
Segala tentangmu
Pun tak jua lekas
enyah dari benakku
Picu gundah rasuki kalbu
Karena hasrat,
Hendaki sua denganmu

...

Bilakah rindu kian
menggebu
Segala selera, tak jua
menyambul, dari rasa
pada selainmu
Karena rasa nan bersemayam
padamulah, yang ku tunggu
Karena restu cintamulah, nan
hendak di reguk kalbu

...

Bilakah rindu kian
menggebu
Rona rona mekar
Pun kian tampak layu
Karena tiadalah 'mekar'
Terkecuali restu cintamu

...

Bilakah rindu kian
menggebu
Jerih payahku
Taklah lagi sepahit
empedu
Ia kian terasa semanis
madu
Yang sirna, seiring
ujudnya restu cintamu

...

Bilakah rindu kian
menggebu
Warta warta senja
Pun tak hentikan
langkahku
Meski kelamnya malam
hampiri diriku
Karena dikaulah yang
ku tunggu
Karena dikaulah penawar
rindu
Karena jua, di balik malam itu
Masih ada fajar yang baru

...

Bilakah rindu kian
menggebu
Benang benang waktu
Pun tak terasa, kian
berlalu
Tiba tiba saja ia
terajug, serta membujur
kaku
Tanpa berkenan kembali
padaku
Karena ku terlarut dalam
lamun rindu
Karena ku terdampar, dalam
ruang penantian restu cintamu

...

Bilakah rindu kian
menggebu
Tiadalah asupan nan
berarti bagiku
Tiada jua sambangan
nan mampu ku jamu
Terkecuali restu cintamu
Ooo... Hanyalah restu
cintamu

Bekasi: 28- 30 juli 2010
(Bersambung)
===================

Salam sastra
Kafe sastra 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar